Di dalam sendu berbingkai langit
sepi
Meratapi apalagi yang akan terjadi
Ketika sang khalifah masih tetap
begini
Sekedar bersyair dan bernyanyi
tentang negeri
Mengapa harus kami yang merasakan?
Meratapi pertiwi dalam bayangan
hitam
Di atas lapisan tanah yang dulu
berbalut tetesan darah
Namun kini nyawa melayang pun tak
berharga
Jika disandingkan dengan harta
Meliriklah wahai hati yang miris
Sanggupkan pertiwi untuk mengais
kembali kejayaannya
Menyandang Indonesia raya
Yang hanya sekedar tipuan maya
Untuk kami yang katanya telah
merdeka
Terhempas gemuruh kenangan masa
lampau
Mendesak akan takdir
Takdir yang terabaikan
Hati yang terpuruk
Bangkitlah untuk sekarang
Harus dimulai dari sekarang
Bukan membisu menunggu datangnya
kiamat
bangkit mengembalikan senyum jaya
raya
Karna pertiwi akan tetap dipuja puja
Jika mentari masih enggan menyapa
Tapi inilah tanah air bangsa
Dimana hati menemukan rumah abadinya
Ibarat bayi menemukan dekapan ibunya
Disaat nafas dan darah dibagi
bersama
Dan mulai melukis cita-cita para
pahlawan
Untuk Indonesia Pusaka . .
Pertiwi yang menawan . .
ULFAH MAHARANI
XI IPA 1
UNESCO^^
XI IPA 1
UNESCO^^
0 comments:
Post a Comment