Recent Posts

Sunday 1 February 2015

MENCOPET KEPITING

Tiap sabtu sore, Umi, mahasiswa berumur dua puluh tahun, pulang kampung. Ia harus menempuh perjalanan selama dua jam dengan menaiki bus. Ia seringkali tak memperoleh tempat duduk. Terpaksalah Ia berdiri berjajar dengan penumpang lain.

Ada satu hal yang menyebabkan hati Umi sedih. Hampir setiap kali pulang kampung, uangnya selalu dicopet orang. Uang yang biasa diletakkan dalam dompet di dalam tasnya, diketahuinya lenyap begitu ia turun dri bus. Tas itu telah robek. Rupanya, pencopet selalu memanfaatkan situasi berdesak-desakan di bus untuk mencopet uangnya.

Sebagaimana sabtu sore sebelumnya, Umi pulang kampung. Ia menaiki bus yang penuh, berdesak-desakan dengan penumpang lain. Ia merasakan tasnya di incar seseorang. Tas itu terguncang di himpit orang-orang. Umi tetap bersikap tenang, meskipun bahaya mengincarnya.

Tiba-tiba copet yang mengincar dompet dalam tasnya berteriak keras, "Aduh, tanganku!" seekor kepiting yang diletakkan Umi di dalam tas, mengigit tangan pencopet itu.

Serta-merta Umi berteriak, "Copeeeett!!!!!"
Penumpang bus beramai-ramai menangkap si pencopet itu. Seekor kepiting yang diletakkan dalam tas telah menyelamatkan uang Umi.

"Ratih Pratiwi Amagna (XI IPS 3)"

0 comments:

Post a Comment