Recent Posts

Monday 9 February 2015

Botak? Siapa Takut!


Perilaku disiplin ternyata sangat penting karena disiplin merupakan nilai moral yang menjadi tolak ukur dalam menilai seseorang. Prinsip ini berlaku tidak hanya di lingkungan sekolah, tapi juga di lingkungan masyarakat. Seperti halnya di SMA Negeri 3 Sengkang Unggulan Kab.Wajo yang terkenal dengan kedisiplinannya dan aturannya yang ketat. Pihak dari sekolah yang berpagar dinding tembok dengan tinggi sekitar 3 meter ini menetapkan beberapa aturan yang wajib dipatuhi oleh seluruh siswa. Siswa pun telah sepakat untuk mematuhi segala aturan yang ada di sekolah tersebut ketika mendaftarkan diri menjadi siswa di sekolah yang berlokasi di Jalan Cendana ini. Bahkan pada saat pembagian formulir, disertakan lembaran yang berisi poin-poin tentang apa saja yang harus dilakukan dan  apa saja yang haram dilakukan. Ada beberapa aturan yang dikhususkan kepada siswa laki-laki, salah satu diantaranya yaitu rambut siswa laki-laki harus berukuran 3.

Namun faktanya sekarang, kedisiplinan masih berdampingan dengan pelanggaran. Bahkan aturan tentang ukuran rambut tersebut masih menjadi pro dan kontra. “Mau tidak mau saya sebagai siswa harus mengikuti aturan tersebut. Kenapa harus takut botak. Itukan ciri khas sekolah kita.” tutur salah satu siswa SMA 3 Sengkang yang tunduk pada aturan sekolah. 

Tapi ada saja yang melakukan pelanggaran. Seakan peraturan yang telah ditetapkan tersebut dibuat untuk dilanggar. Sehingga tidak sedikit siswa yang berani melanggar peraturan tersebut. Hal ini menyebabkan pihak sekolah mengambil tindakan serius dengan melakukan pencukuran massal bagi siswa yang masih saja tidak memahami salah satu poin aturan SMA unggulan di Kab. Wajo ini. Pencukuran massal ini dilakukan semata-mata untuk membuat siswa yang melanggar menjadi jera dan dapat menaati peraturan sekolah.

“Kalau rambut panjang bagi laki-laki kan terkesan berandalan. Apalagi kalau gayanya sudah macam-macam. Tidak mencerminkan anak sekolahan. Apa bedanya coba sama supir angkot atau preman? Kan gagah kalau rambutnya rapi.” Ucap seorang siswi yang memberikan komentarnya tentang fenomena ini.

Pencukuran massal tidak dilakukan begitu saja, namun sebelumnya Pembina akan memberikan peringatan kepada siswa untuk mencukur sendiri rambutnya ketika mulai banyak siswa laki-laki yang ukuran rambutnya tidak sesuai aturan. Akan tetapi masih ada saja siswa yang mengabaikan peringatan tersebut sehingga dilakukan pencukuran massal dan rambutnya harus dicukur dengan ukuran 1 sehingga kulit kepala mereka tampak terlihat jelas. Menurut siswa yang telah melanggar dan telah mengikuti pencukuran massal yang dilakukan oleh pihak sekolah, ia merasa tidak percaya diri. “Kalau di sekolah sih, no problem. Tapi kalau sudah di luar sekolah, perasaan tidak percaya diri itu selalu muncul.” tutur seorang siswa yang enggan disebutkan namanya.

Namun, dibalik begitu banyaknya siswa yang ternyata lebih memilih dibotak daripada mencukur rambutnya sesuai keinginan sendiri tanpa dipaksa, tentu tetap ada siswa yang masih memiliki kesadaraan akan tata tertib serta menaati peraturan tersebut. Bahkan banyak yang membuat kesimpulan bahwa berambut pendek adalah salah satu identitas dari siswa laki-laki di SMA 3 Sengkang. Ini berarti kedisiplinan dan kerapian akan menjadi budaya yang akan dijaga oleh seluruh siswa di sekolah unggulan ini.

0 comments:

Post a Comment