Disela-sela
padatnya jam pelajaran dan tugas-tugas, yang paling ditunggu-tunggu oleh siswa
adalah bel istirahat. Berhenti sejenak dan menutup buku mata pelajaran untuk
menghilangkan kepenatan karena beberapa jam telah menerima pelajaran sehingga
terkadang otot-otot menegang dan perlu diregangkan. Pentingnya istirahat yaitu
penyegaran kembali agar lebih nyaman dalam menerima pelajaran selanjutnya. Pada
umumnya, jam istirahat digunakan para siswa untuk makan siang atau sekedar
mengisi perut dengan makanan-makanan ringan atau cemilan. Atau kadang diisi
dengan mengobrol dengan teman-teman mereka.
Namun
budaya baru yang sedang berkembang di kalangan pelajar SMA terutama para siswi
seperti yang saya amati di SMA Negeri 3 Sengkang adalah membawa bekal dari
rumah. Mungkin sebelumnya sudah ada beberapa siswi yang selalu membawa makanan
dari rumahnya, namun sekarang budaya membawa bekal ke sekolah mulai mewabah ke
siswi-siswi lainnya. Frekuensi jumlah siswi yang membawa bekal ke sekolah mulai
bertambah. Selain karena alasan ingin berhemat, mereka melakukan hal tersebut
karena jarak kantin yang cukup jauh dari kelas sehingga mereka memilih untuk
menyiapkan makan siang terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah.
Senada dengan yang diungkapkan oleh Nurul Hamriani, salah satu siswi SMA 3 Sengkang yang rutin membawa bekal dari rumah. “Kalau bawa bekal dari rumah, tidak usah jauh-jauh lagi ke kantin. Makanan dari rumah juga sudah terjamin higienis sekaligus bisa menghemat uang jajan.” Ujar gadis yang tinggal lumayan jauh dari sekolah yaitu di Ulugalung, sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Sengkang.
Senada dengan yang diungkapkan oleh Nurul Hamriani, salah satu siswi SMA 3 Sengkang yang rutin membawa bekal dari rumah. “Kalau bawa bekal dari rumah, tidak usah jauh-jauh lagi ke kantin. Makanan dari rumah juga sudah terjamin higienis sekaligus bisa menghemat uang jajan.” Ujar gadis yang tinggal lumayan jauh dari sekolah yaitu di Ulugalung, sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Sengkang.
Karena
kebiasaan tersebut, tidak sedikit dari siswi SMA 3 Sengkang yang membawa bekal
makan siang dan makan bersama di dalam kelas. Karena feomena ini, salah satu
guru di SMA 3 Sengkang mengatakan, “Ini kelas atau kantin?”. Begitu pernyataan
beliau seusai mengajar di XI IPA 1 yang siswanya sekitar 70% yang membawa bekal
makan siang ke sekolah. Kesan kantin di kelas itu didukung dengan siswa lain
yang tidak membawa bekal namun membeli makan siang kemudian memakannya di dalam
kelas bergabung dengan siswa lain yang menyantap bekal makan siangnya.
“Mending bawa bekal dari rumah. Kan
tidak perlu tunggu istirahat dulu baru bisa makan. Pas pergantian pelajaran juga
bisa langsung buka bekal kalau ibu atau bapak guru telat masuk kelas tapi sudah
lapar.” Begitu ungkapan dari Andi Dwi Ratna yang memang sangat gemar makan.
0 comments:
Post a Comment