Recent Posts

Monday 2 February 2015

Kelas Rasa Kantin



          Disela-sela padatnya jam pelajaran dan tugas-tugas, yang paling ditunggu-tunggu oleh siswa adalah bel istirahat. Berhenti sejenak dan menutup buku mata pelajaran untuk menghilangkan kepenatan karena beberapa jam telah menerima pelajaran sehingga terkadang otot-otot menegang dan perlu diregangkan. Pentingnya istirahat yaitu penyegaran kembali agar lebih nyaman dalam menerima pelajaran selanjutnya. Pada umumnya, jam istirahat digunakan para siswa untuk makan siang atau sekedar mengisi perut dengan makanan-makanan ringan atau cemilan. Atau kadang diisi dengan mengobrol dengan teman-teman mereka.
  
          Namun budaya baru yang sedang berkembang di kalangan pelajar SMA terutama para siswi seperti yang saya amati di SMA Negeri 3 Sengkang adalah membawa bekal dari rumah. Mungkin sebelumnya sudah ada beberapa siswi yang selalu membawa makanan dari rumahnya, namun sekarang budaya membawa bekal ke sekolah mulai mewabah ke siswi-siswi lainnya. Frekuensi jumlah siswi yang membawa bekal ke sekolah mulai bertambah. Selain karena alasan ingin berhemat, mereka melakukan hal tersebut karena jarak kantin yang cukup jauh dari kelas sehingga mereka memilih untuk menyiapkan makan siang terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah. 
         Senada dengan yang diungkapkan oleh Nurul Hamriani, salah satu siswi SMA 3 Sengkang yang rutin membawa bekal dari rumah. “Kalau bawa bekal dari rumah, tidak usah jauh-jauh lagi ke kantin. Makanan dari rumah juga sudah terjamin higienis sekaligus bisa menghemat uang jajan.” Ujar gadis yang tinggal lumayan jauh dari sekolah yaitu di Ulugalung, sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Sengkang.
          Karena kebiasaan tersebut, tidak sedikit dari siswi SMA 3 Sengkang yang membawa bekal makan siang dan makan bersama di dalam kelas. Karena feomena ini, salah satu guru di SMA 3 Sengkang mengatakan, “Ini kelas atau kantin?”. Begitu pernyataan beliau seusai mengajar di XI IPA 1 yang siswanya sekitar 70% yang membawa bekal makan siang ke sekolah. Kesan kantin di kelas itu didukung dengan siswa lain yang tidak membawa bekal namun membeli makan siang kemudian memakannya di dalam kelas bergabung dengan siswa lain yang menyantap bekal makan siangnya.




          “Mending bawa bekal dari rumah. Kan tidak perlu tunggu istirahat dulu baru bisa makan. Pas pergantian pelajaran juga bisa langsung buka bekal kalau ibu atau bapak guru telat masuk kelas tapi sudah lapar.” Begitu ungkapan dari Andi Dwi Ratna yang memang sangat gemar makan.

0 comments:

Post a Comment