Recent Posts

Sunday 1 February 2015

Tertawa Tidak Boleh?

        Dibawah langit biru dan alam nan hijau yang mengundang keceriaan, hati malah tak bersahabat. Hati ini sangat gelisah memikirkan "mengapa tertawa memiliki larangan?" yang sangat sering kulakukan.
     Secara pengetahuan ibadahku, tertawa merupakan sedekah, memberi kesan berseri dan optimis, penawar bagi rohani dan obat bagi jiwa serta memberi ketenangan bagi sanubari yanglelah setelah berusaha dan bekerja keras, dan yang paling penting menunjukkan kebahagiaan.
         Ternyata, tertawa memiliki jenis dan tingkatan yang membuat ku semakin  penasaran dan rasa ingin tahu yaitu Tersenyum, yang merupakan tertawa paling baik. Tertawa terbahak-bahak, tertawa yang apabila ditampakkan berupa dengungan. Tertawa terbahak-bahak yang paling buruk. Dan terakhir tertawa yang lebih dari tersenyum.
      Islam memang mensyariatkan kaum muslimin untuk banyak tersenyum karena senyum juga merupakan sedekah yang tidak mengeluarkan biaya, tetapi Islam juga melarang banyak tertawa karena segala sesuatu yang berlebih-lebihan atau melampaui batas aka membuat hati jadi mati.
     Tertawa sesekali atau ketika keadaan yang mengharuskan untuk tertawa adalah hal yang diperbolehkan. Yang perlu selalu diingat adalah kita tidak boleh hingga tertawa yang terbahak-bahak atau tertawa yang tidak terkendali dan bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain, eperti hati akan sulit mengingat Allah.
      Jadi, dapat kita simpulkan bahwa tertawa yang dilarang atau yang tidak diperbolehkan dalam syariat islam adalah tertawa terbahak-bahak atau tertawa yang tidak terkendali.

Riska Rasyid

0 comments:

Post a Comment