Siapa bilang prestasi itu hanya di dapat dalam
bidang akademik saja ? Toh sekarang sudah banyak yang memiliki prestasi di luar
bidang akademik, malah prestasi non akademik lah yang biasanya mampu melambungkan
nama sekolah sang pemilik prestasi.
Namun faktanya, terkadang pihak sekolah kerap kali membatasi minat siswa/siswi untuk mengembangkan bakatnya di bidang non akademik seperti Olahraga dan Kesenian. Pihak sekolah seolah menuntut seluruh siswa/siswi nya untuk berprestasi dalam bidang akademik, ada juga siswa mempunyai bakat di bidang non akademik.
Bakat siswa dalam bidang non akademik juga penting dan sangat perlu di lirik oleh pihak sekolah. Bahkan, masih banyak di temui kasus siswa berprestasi non akademik yang sulit memperoleh izin dari pihak sekolah ketika ingin mengikuti ajang-ajang Provinsi ataupun Nasional, Internasional apalagi sangat susah.
Salah satunya dalam bidang catur, siswa yang berprestasi dalam bidang ini seolah di abaikan begitu saja. Tidak di gubris sama sekali, setiap perlombaan terlewatkan karena tidak adanya izin dari pihak sekolah. Siswa/siswi ini begitu berharap bakatnya dalam bidang non akademik di lirik dan di perhatikan oleh pihak sekolah. Agar tidak ada lagi keluhan yang kerap kali membuat siswa/siswi ini bimbang memilih antara “SEKOLAH atau CATUR”.
Selain pihak sekolah, pemerintah juga sangat berperan penting. Pemerintah selayaknya juga memperhatikan para siswa/siswi yang memiliki prestasi di bidang non akademik dengan cara memberi ruang untuk mengembangkan bakatnya seperti mengadakan “PERCASI” (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) dimana orang-orang yang termasuk di dalamnya adalah orang-orang yang semuanya berprestasi dalam bidang catur.
Percasi ini mampu menjadi ruang atau wadah bagi mereka yang mempunyai bakat di bidang ini. Selain itu, pemerintah harus memfasilitasi serta memperhatikan masa depan tidak hanya yang mempunyai prestasi di bidang akademik tetapi di bidang non akademik pun juga. Dan itu merupakan harapan besar dari setiap siswa/siswi yang berprestasi, terutama di bidang non akademik.
Namun faktanya, terkadang pihak sekolah kerap kali membatasi minat siswa/siswi untuk mengembangkan bakatnya di bidang non akademik seperti Olahraga dan Kesenian. Pihak sekolah seolah menuntut seluruh siswa/siswi nya untuk berprestasi dalam bidang akademik, ada juga siswa mempunyai bakat di bidang non akademik.
Bakat siswa dalam bidang non akademik juga penting dan sangat perlu di lirik oleh pihak sekolah. Bahkan, masih banyak di temui kasus siswa berprestasi non akademik yang sulit memperoleh izin dari pihak sekolah ketika ingin mengikuti ajang-ajang Provinsi ataupun Nasional, Internasional apalagi sangat susah.
Salah satunya dalam bidang catur, siswa yang berprestasi dalam bidang ini seolah di abaikan begitu saja. Tidak di gubris sama sekali, setiap perlombaan terlewatkan karena tidak adanya izin dari pihak sekolah. Siswa/siswi ini begitu berharap bakatnya dalam bidang non akademik di lirik dan di perhatikan oleh pihak sekolah. Agar tidak ada lagi keluhan yang kerap kali membuat siswa/siswi ini bimbang memilih antara “SEKOLAH atau CATUR”.
Selain pihak sekolah, pemerintah juga sangat berperan penting. Pemerintah selayaknya juga memperhatikan para siswa/siswi yang memiliki prestasi di bidang non akademik dengan cara memberi ruang untuk mengembangkan bakatnya seperti mengadakan “PERCASI” (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) dimana orang-orang yang termasuk di dalamnya adalah orang-orang yang semuanya berprestasi dalam bidang catur.
Percasi ini mampu menjadi ruang atau wadah bagi mereka yang mempunyai bakat di bidang ini. Selain itu, pemerintah harus memfasilitasi serta memperhatikan masa depan tidak hanya yang mempunyai prestasi di bidang akademik tetapi di bidang non akademik pun juga. Dan itu merupakan harapan besar dari setiap siswa/siswi yang berprestasi, terutama di bidang non akademik.
0 comments:
Post a Comment