Recent Posts

Thursday 5 February 2015

La Kreatif vs I Plagiat

           Ada banyak cara dalam mengekspresikan apa yang sedang dirasakan oleh seseorang dan terkadang bahkan menghasilkan sesuatu yang bernilai seni. Salah satunya dengan menciptakan lagu. Ragam nada atau suara yang berirama ini tentu memiliki penikmat tersendiri dan tidak sedikit orang-orang yang emosinya sedang tidak terkendali memilih untuk mendengarkan lagu atau musik untuk menenangkan fikirannya. Sehingga terkadang seseorang larut dalam irama musiknya. Lirik dari lagu juga sangat diperhatikan oleh para pendengarnya. Dari liriklah pencipta lagu dapat menyampaikan pesan dari lagu ciptaannya atau bahkan menggambarkan apa yang sedang dirasakan oleh sang pencipta lagu pada saat menciptakan lagu tersebut.

          Salah satu lagu yang saat ini membuat heboh dunia maya adalah lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Fransoa. Band punk rock asal Prancis ini menggunakan bahasa Indonesia dalam lirik lagunya. Bukan hanya itu, yang menjadi keunikan utama lagu tersebut  dan membuatnya mengandung unsur kocak yaitu lagu yang berdurasi 4 menit ini menyebutkan 43 jenis makanan khas negara Indonesia dalam liriknya. Video lagu yang berjudul “Aku Lapar” tersebut diunggah di Youtobe oleh akun FRANSOA INDONESIA pada 15 Januari 2015 lalu.

          Pada video yang digarap di kafe The Bistrot (Seminyak, Bali) ini, para personil Fransoa mengenakan atribut kalung bertuliskan kerupuk, bakso, dan juga memakai anting kerupuk. Mungkin mereka benar-benar kelaparan.


          Sang vokalis Fransoa yaitu Francois Xavier Renou, mengakui kecintaannya terhadap Indonesia dan merasa senang membuat lagu-lagu berbahasa Indonesia. Sebelumnya, Fronsoa juga pernah memparodikan lagu “Mbah Dukun” milik Alam. Sebagai warga Indonesia, kita patut berbangga karena ternyata begitu banyak hal menarik dan berharga yang dimiliki negara kita namun tidak dimiliki negara lain. Tapi sangat disayangkan karena ketika bangsa lain yang dengan bangganya menggunakan unsur-unsur khas Indonesia, malah masyarakat pribumi yang tampak tidak menghargai budayanya sendiri.
 
Lirik lagu "Aku Lapar"
          Berbarengan dengan fenomena lagu unik tersebut, baru-baru ini grup dangdut Putri Bahar telah menggemparkan industri musik Indonesia. Group dangdut yang beranggotakan Bahar bersaudara, yakni Juwita, Bellayu, Tiara, dan Jelita sukses mencuri perhatian melalui lagu terbarunya yang berjudul “Pusing Pala Barbie”. Namun kabar tak sedap mulai menerpa group dangdut ini ketika lagu hits mereka diduga memiliki kemiripan dengan lagu Meghan Trainor yang berjudul “All About That Bass” yang dirilis pada 30 Juni 2014 lalu.


Jika didengarkan secara seksama, kedua lagu ini memang memiliki kemiripan notasi dan hanya dibedakan dengan sentuhan dangdut. Pada bagian, “Aduh pusing pala Barbie pala Barbie ouw..ouw..ouw..” nadanya begitu mirip dengan lagu Meghan Trainor. Kalimat itu dinyanyikan 4 kali, begitu mirip dengan lirik “I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble”. Namun salah satu personil dari Puri Bahar yaitu Juwita, putri Annisa Bahar mengaku bahwa lagu "Pusing Pala Barbie" merupakan lagu ciptaannya sendiri dan mengungkapkan bahwa lagu tersebut terinspirasi dari pengalaman orang lain.

Hal ini tentu membuat para penikmat musik di Indonesia merasa kecewa. Bukan hanya karena dugaan menjiplak karya dari musisi luar negeri, tapi juga menimbulkan pemikiran bahwa generasi muda Indonesia mulai memiliki tingkat kreatifitas yang berkurang. Tentu sebagai generasi yang akan melanjutkan peradaban di negeri ini, kita harus memanfaatkan dan meningkatkan segala potensi yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Bukan malah melakukan tindakan-tindakan yang akhirnya akan menjatuhkan harga diri bangsa ini. Maka dari itu, STOP PLAGIAT!!

1 comments:

Imam Rahmanto said...

Keren. :)

Post a Comment