Recent Posts

Wednesday 4 February 2015

Bye Buku! Hello Quipper School!

            “Dunia terasa berada dalam genggaman.” Mungkin ungkapan seperti itulah yang tepat untuk menggambarkan fenomena internet yang kini menjangkiti para kawula muda. Di jaman serba teknologi ini, mungkin mulai sulit menemukan remaja dibagian perkotaan yang tidak tau internet. Menjamurnya budaya menghabiskan waktu luang dengan berselancar di dunia maya menyebabkan banyak waktu penting lainnya yang tersita oleh internet tersebut. Mungkin dengan sekedar bermain game online atau yang sekarang paling banyak diminati adalah mengunjungi situs-situs jejaring sosial. Hal ini menarik perhatian Masayuki Watanabe yang menganggap internet dan pendidikan adalah pasangan yang cocok.

“Saya ingin hidup di dunia dimana setiap orang terlepas dari status ekonomi dan lokasi tempat tinggal, dapat mengakses materi pendidikan dengan kualitas terbaik secara murah atau bahkan gratis. Dunia dimana anak-anak di pelosok Nigeria dapat belajar matematika dari profesor ternama di Inggris Raya. Dimana nelayan Uruguay dapat belajar teknologi memancing terbaik dari guru di Cina.” Kutipan pidato Masa dalam acara Computex Taipei, salah satu konvensi teknologi terbesar di Asia.

Pria yang telah mengunjungi lebih dari 30 negara ini pun mendirikan sebuah perusahaan pendidikan yang berpusat di London yaitu Quipper pada tahun 2010. Sebagai startup pendidikan (startup: perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan menggunakan media internet sebagai platformnya) yang kini mulai populer di Indonesia, Quipper School menyediakan dua layanan utama yaitu Quipper School Learn, dimana siswa bisa mengakses materi pelajaran, menjawab soal, serta bisa juga mengirimkan pesan ke guru. Layanan yang kedua yakni Quipper School Link, dimana guru dapat menyiapkan tugas, melihat perkembangan siswa, mengirim pesan ke siswa, mengelola kelas, dan membuat kelas online. 

            Ternyata salah satu dari pembina SMA 3 Sengkang telah memperkenalkan layanan e-learning gratis tersebut. Beliau adalah Ayahanda Nurdin M, S.Pd. Salah satu guru mata pelajaran ekonomi yang terbilang sangat aktif memanfaatkan jaringan internet. Bahkan peringkat juara kelas beserta nilai yang diperoleh oleh siswa pada kelas perwaliannya di SMA 3 Sengkang diposting di blog miliknya. Sesuai dengan tujuan dari CEO sekaligus pendiri Quipper, yaitu untuk merevolusi cara orang belajar dan berbagi pengetahuan dengan memanfaatkan internet mobile.



Quipper School Learn memungkinkan siswa menyelesaikan tugas-tugas khusus dari guru mereka dan mengakses penuh pelajaran. Mereka juga dapat memisahkan semua kekuatan dan kelemahan mereka ketika mengumpulkan reward (berupa koin) sebagai pengakuan atas kemajuan mereka. Guru dan siswa juga bisa berkomunikasi secara lancar antara perangkat melalui pesan pribadi dan pengumuman publik. Quipper School Learn juga tersedia dalam aplikasi Android dan iOS. Sekolah Unggulan harus seperti itu.” Begitu penuturan dari Ayahanda Nurdin yang diberi amanah oleh Quipper School sebagai Distributor Wisdom dengan job Ambassador Quipper School Indonesia.

Suasana sosialisasi Quipper School
            Walaupun siswa masih terkadang bingung mengoperasikan layanan e-learning tersebut, namun bapak dan ibu guru tetap memakai pembelajaran melalui teknologi digital ini, karena menganggapnya sebagai hal baru yang bernilai positif dan efisien. Quipper School juga menyediakan soal latihan Ujian Nasional. Materi yang tersedia yaitu matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA untuk SMP kelas 9 dan ditambah IPS untuk tingkat SMA kelas 12. Di SMA 3 Sengkang sendiri, sudah sekitar 5 guru yang menerapkan layanan inklusif bagi guru dan siswa ini. Sekarang sudah saatnya belajar tidak mengenal ruang dan waktu. Quipper School ini hadir dengan sensasi ketagihan untuk belajar dengan cara yang lebih menyenangkan.

0 comments:

Post a Comment